BONJOUR!

I Want Back to December

I Want Back to December

Author  : Park Hara Part       : 4                 Paginya, seperti biasa Chanyeol rutin mengunjungi Hyun-a. Dan tiba saat bulan ...

I Want Back to December



Author  : Park Hara
Part       : 4

                Paginya, seperti biasa Chanyeol rutin mengunjungi Hyun-a. Dan tiba saat bulan Oktober, anniv ke10 bulan mereka.
                “Oppa..” kata Hyun-a memecah keheningan.
                “Nde?”
                “Kau tidak bosan sepuluh bulan bersama wanita penyakitan seperti aku?”
                “Hya! Aku mencintaimu semua dari badanmu. Aku suka hatimu, wajahmu, dan semuanya. Walau kau penyakitan sekalipun aku akan menyayangi dan mencintaimu sampai aku mati Chagi..” Jawab Chanyeol tegas seraya mencium kening Hyun-a. Kata kata Chanyeol tentunya membuat Hyun-a terharu. Ia tak kuasa menahan air matanya, Hyun-a menangis dan kemudian menatap Chanyeol.
                “Gomawo Oppa.. Kau.. Kau..”  belum Hyun-a menyelesaikan kalimatnya, Chanyeol langsung memeluk erat Hyun-a yang masih menangis itu. Dan berkata,
                “Cheonma.. Cheonma.. Chagi”
                Tak disangka, Chanyeol yang tegar itu meneteskan air mata. Lalu Chanyeol melepas pelukannya dan mengusap air mata di pipi Hyun-a.
                “Sudah lah, jangan menangis lagi Hyun-a, yang terpenting sekarang kau harus semangat! Hwaiting!”
                “Aku akan bersemangat untukmu..” Jawab Hyun-a melemparkan senyum
                “Ahh aku bisa kena diabetes! Setiap hari melihat senyuman manismu!” Ketus Chanyeol
                “Kau bisa saja!”
                Hari itu mungkin berkesan untuk Hyun-a. Karena tepat dihari itu ia telah menghabiskan hari dengan Chanyeol. Namun, Hyun-a tidak sebahagia itu. Karena dihari itu juga, dokter memvonis umur Hyun-a tak lebih dari 3 bulan lagi.
                “Eomma”  Kejut Hyun-a
                “Ada apa sayang?” Jawab Eomma Nana
                “Jika umurku tinggal 3 bulan, apa aku bisa bahagia dengan 3 bulan itu?” Tanya Hyun-a
                “Hyun-a jangan putus semangat seperti itu!”
 “Kau kan sudah berjanji akan semangat untuk Chanyeol?” Lanjut Eomma Nana
“Hmm.. Arraseo”
KRIIIIINGGGG
Handphone Hyun-a berbunyi.
From 099XXXXXXXXX :
                Annyeonghaseo Noona, Ini Aku Tao. Aku hanya ingin memberitahumu. Chanyeol pingsan saat di dorm tadi. Dia terlihat lelah sekali. Sebenarnya aku tak boleh memberitahu hal ini padamu tapi, aku tidak menepati janji. Kalau kau ingin menjenguknya dia ada dirumahku. Jangan lupa biskuit Pandanya Noona. XD
“Mwo!! Jinjja!! Ahh Tao, dalam hal ini pun masih ingin meminta biskuit” Ketus Hyun-a mulai mencemaskan Chanyeol.


Tunggu Next Partnya Yeee^^

Because I am Is a Gumiho


     

Author   : Park Hara
Part      : 1

Siang itu, Hara ada janji bertemu dengan Baekhyun di sebuah Cafe. Hara mempersiapkan pertemuannya dengan Baekhyun dengan sangat cermat. Mulai dari ujung rambutnya, hingga ujung sepatunya ia periksa dengan memastikan tak ada yang kurang darinya. Setelah 2 tahun tak berjumpa dengan pacarnya, Hara merasa sangat senang kali ini Baekhyun pulang dari Paris untuk bertemu dengannya. Sebenarnya, dalam pikiran Hara kini banyak tanda tanya. Hara masih penasaran, apakah sebegitu cintanya Baekhyun pada dirinya hingga Baekhyun rela tidak mendatangi wisudanya hanya untuk bertemu dengannya? Pertanyaan itu selalu muncul dan muncul dalam pikirannya. Namun, pertanyaannya itu berhasil tersamarkan oleh perasaan senangnya.
            Jam menunjukan pukul 19.00 itu artinya Hara harus segera ke tempat yang sudah dijanjikannya bersama Baekhyun. Dengan diantar oleh Sopir, 13 menit Hara sudah sampai di tempat tujuan. Setelah turun dari mobil, tepat di depan pintu masuk Hara menarik nafas panjang. Hara meyakinkan langkahnya untuk maju kedepan. Dalam Cafe, Hara terlihat sedang mencari Baekhyun. Hara menyipitkan matanya untuk meyakinkan bahwa lelaki itu adalah Baekhyun. Ternyata benar, pantas saja Hara tak mengenali Pacarnya itu. Rambut Baekhyun kini telah di cat gold dan modelnya pun mengikuti perkembangan di Paris. Segera, Hara melangkahkan kakinya menuju meja yang telah Baekhyun pesan.
“Chagi?” Sapa Hara memecah lamunan Baekhyun
“Ahh! Hara! Kau sudah datang? Ahh Chagi, Bogoshipeo!” Ucap Baekhyun seraya memeluk Hara, lalu menciumnya.
“Kya! Baekhyun! Ahh kau tak berubah! Ini tempat umum!” bentak Hara, namun terdengar lirih.
            Beberapa orang yang melihat Baekhyun mencium Hara ditempat umum, hanya menelan ludah. Entah kenapa.
“Kau juga tak berubah sedikitpun. Sudah kubilang, panggil aku “CHAGI” !! Kata Baekhyun sambil agak kesal. Lalu merangkul Hara dan mendorongnya untuk duduk disampingnya, namun tangannya tak lepas dari bahu Hara.
“Ne.. Arraseo!” Jawab Hara menyerah.
“Kau sama sekali tak merindukanku?” Ketus Baekhyun memecah keheningan.
“Huh? Ahh, aku tak merindukanmu! Tapi aku sangat merindukanmu!”
“Kau ini!!” Ucap baekhyun, mengacak acak rambut Hara.
            Sayang, hanya 2 jam pertemuan Hara dan Baekhyun di Cafe itu. Karena Hara ada janji bersama sahabatnya, Ji Hyo untuk menyelesaikan tugas kelompoknya.
“Ahh chagi! Aku tak bisa memaksamu untuk tetap menemaniku sehari saja. Aku sangat ingin sebenarnya, tapi aku juga ingin tugasmu cepat selesai. Arghh, pergilah.. jangan lupa telfon aku selesai mengerjakan nanti!” Ucap Baekhyun manja.
“Tenang saja ... “ jawab Hara singkat seraya mencium pipi Baekhyun, lalu berlari keluar Cafe.
            Baekhyun tak menyangka, selama lebih dari 2 tahun pacaran, selalu saja Baekhyun yang mencium Hara. Hara sangat sulit untuk disuruh mencium Baekhyun.
“Mwo!! Aku tak bermimpi kan?” Baekhyun masih tak menyangka dan terus memegang pipi kananya sambil melongo.
            Sedangkan diluar sana, Hara memperhatikan Baekhyun dari Halte seberang Cafe sambil terkekeh melihat ekspresi Baekhyun yang sungguh sangat imut.
“Mungkin itu ciuman pertama dan terakhirku untukmu chagi...”

            #Ji Hyo’s Home
“Kya! Lama sekali kau! Aku sampai tertidur karena menunggumu” ketus Ji Hyo kesal.
“Ahh mianhe eonn, aku butuh waktu setengah jam untuk membujuk Baekhyun” Jawab Hara tak peduli dengan Ji Hyo yang sedang manyun.
            Tanpa berpikir panjang, Hara langsung mengambil kertas, laptop, dan alat tulisnya untuk melanjutkan proyek fisika mereka.
“Hara!”
“Huh? Ne? Wae?”
“Kau kenal dengan anak baru di sekolah kita?”
“Hmm? Nugu?” Jawab Hara masih belum mengerti
“Ahh! Kau ini! Itu, anak baru di kelas Biologi! Namanya Kim Jong-in, dia terlihat sangat aneh! Jika kau menatapnya, kau merasa seperti menatap Rubah!” ketus Ji Hyo menyipitkan matanya memberi kode pada Hara bahwa dirinya serius.
“Jinjja? Ahh Aniya! Biasa saja. Tidak ada yang aneh.”
“Lama lama aku bisa darah tinggi berbicara dengan kau!” ucap Ji Hyo mulai kesal.
            Dua jam.. Tiga jam.. Empat jam.. akhirnya Hara dan Ji Hyo menyelesaikan proyek fisika mereka. Hara bergegas meraih Handphone-nya hendak menelfon seseorang.
“Yoboseyo.. Eomma, kau bisa menjemputku di Rumah Ajhumma?”
“Ne..” suara terdengar seperti suara Eomma Hara.
            #Kamar Hara
“Rubah? Ada ada saja penyihir blak-blakan itu” guman Hara.
            Walaupun sikapnya acuh tak acuh terhadap rumor Jong-in yang mirip seperti rubah namun, hatinya bertanda tanya besar. Dan ia sangat ingin menyelidiki.
            #Di Sekolah (Kls.Biologi)
“Kau yang bernama Hara?” ucap seseorang tiba-tiba.
“Ah??!! Iya, Wae?” jawab Hara.
“Kenalkan, Aku Jong-in. Aku dengar, kau ditugaskan membuat proyek fisika?” tanya seorang yang konon bernama Jong-in itu.
“Mmmm.. iya”
“Aku ingin melihat hasil proyek fisikamu” ketus Jong-in
“Mian Jong-in, aku tak membawanya ke sekolah. Ada dirumahku.”
“Ahh? Jinjja!? Arrggh Eotteokha” Gumam Jong-in sediki kesal.
“Kelihatannya, kau mempunyai harapan besar terhadap hasil proyek fisikaku? Ada apa?” tanya Hara.
“Emm.. jangan disini, aku tak ingin orang lain mengetahuinya”
           

Tunggu Next Episodenya ya .. ^^

I Want Back to December

I Want Back To December

Author : Park Hara
Part        : #3

                Dua hari telah berlalu. Sesuai janjinya kepada Hyun-a, di hari jadi mereka yang ke-8 Chanyeol akan menemani Hyun-a seharian. Sejak jam 06.00, Chanyeol sudah berada dirumah Hyun-a. Chanyeol menyuapi Hyun-a ketika makan, Mendorong kursi roda Hyun-a, dan menemani Hyun-a setiap saat. “Chagi, gomawo ne.. hari ini aku sangat puas seharian denganmu..” ucap Hyun-a sambil mengelus pipi Chanyeol lalu menciumnya. “Ne.. sama sama chagi” jawab Chanyeol singkat dan langsung membalas ciuman Hyun-a. “Oppa..?” panggil Hyun-a. “Ne.. chagi ada apa?” jawab Chanyeol. “Kau sudah tahu mengenai penyakitku?” tanya Hyun-a pada Chanyeol, dan berusaha menahan air mata yang hendak menetes. Sontak, pertanyaan itu membuat Chanyeol kaget. Chanyeol berusaha mengalihkan tpoik pembicaraan. Sebetulnya, Chanyeol sudah tahu tentang penyakit yang diderita oleh Hyun-a namun, ia berusaha untuk tidak memberi tahu Hyun-a kalau dirinya sudah tahu. Chanyeol terdiam, lalu sepatah kata keluar dari mulut Chanyeol “Chagi, tatap aku”. Hal itu, mambuat Hyun-a segera mengusap air matanya dan langsung menatap mata Chanyeol. Tanpa berkata apapun, Chanyeol langsung mencium Hyun-a. Hyun-a yang tidak menyangka hal itu akan terjadi, hanya mepmperlihatkan ekspresi kaget. Ciuman itu, sedikit membuat hati Hyun-a tenang.
                Jam menunjukan pukul 17.00, Hyun-a tertidur pulas di ranjangnya. Chanyeol yang sudah satu jam memandangi wajah Hyun-a, kini bangkit keluar dari kamar Hyun-a dan hendak menemui eomma Na-na. “Eomma..?” ucap Chanyeol pelan. “Ne?? Chanyeol.. ada apa??” tanya eomma. “Chanyeol pamit untuk pulang eomma, Hyun-a telah tertidur. Pulas sekati, sepertinya dia kelelahan” ketus Chanyeol. “Ne,, ne.. kenapa tau cepat sekali pulang?”. “Mianhe eomma, ada latihan malam ini. Teman-teman pasti telah menunggu” jawab Chanyeol. “Oooh, baiklah jika kau ingin pulang. Tapi, sering seringlah main kesini ne..” ucap eomma sambil menyodorkan sebuah kantong plastik berisi tteoboki dan kimchi hangat. “Apa ini eomma? Khamsahamnida ne..” Chanyeol, sambil mengambil bingkisan dari eomma Na-na. “Sama sama,..” jawab eomma. Chanyeol pun segera meninggalkan rumah Hyun-a dan langsung menancapkan gas mobilnya, dan bergerak ke drom untuk latihan.
                “Hya! Kau lama sekali, sampai sampai Tao bosan dan ingin pulang..” Ketus Sehun kesal. “Mianhe.. mianhe semua, aku sedikit telat.. aku menunggu Hyun-a tertidur” jawab Chanyeol menyesal. “Sudah,, jangan dipermsalahkan.. kita ini kan SATU, jadi.. kita ini bukan DUA” ketus Chen berusaha untuk melawak. Alhasil, kepalanya dijitak oleh Baekhyun. Mereka pun latihan. Satu jam, dua jam, tiga jam telah berlalu. Latihan pun selesai. Tampaknya, mereka sangat lelah. Sampai di ranjang masing-masing, semua tidur kecuali Chanyeol dan Tao. Tao tidak usah ditanyakan mengapa dirinya tak tidur. Dengan memegang ponsel dan pandangannya tak lepas dari layar ponsel bermotif panda itu .  Sedangkan Chanyeol, dia sedang chatting. Tak lain, teman chattingnya itu adalah Hyun-a.

*Bersambung ke Part 4*

I Want Back to December

I Want Back To December





Author     : Park Ha-Ra
Part         : #2

                Paginya, benar saja Bomi mengunjungi rumah Hyun-a dengan membawa tteoboki kesukaan Hyun-a. 
             “Permisi.. Eomma Nana? Hyun-a?” teriak Bomi dari depan rumah Hyun-a sambil mengetuk pintu. Bomi memang teman akrab Hyun-a sejak mereka berada di sekolah menengah. Hyun-a dan Bomi adalah sahabat yang sangat sulit dipisahkan. Mereka jarang bermusuhan. Bomi ini adalah kekasih dari teman Hyun-a dan Chanyeol namanya, Jongin. “Ehh,, iya sebentar.. Bomi ayo masuk nak..” kata eomma Na-na sambil membukakkan pintu untuk Bomi. “Gomapta eomma Na-na.. Dimana Hyun-a??” tanya Bomi. “Hyun-a ada dikamarnya, masuklah.. anggap saja rumah sendiri” ucap eomma Na-na. “Ne eomma.. gomawo” jawab Bomi singkat.
                Bomi memasuki kamar Hyun-a yang kebetulan saat itu tidak ditutup. Dilihatnya Hyun-a yang terbaring lemah diranjangnya, sambil memegang ponsel pink hello kitty nya. Kondisinya memprihatinkan, wajahnya pucat, badanya lemas, kakinya di gips. Sungguh pemandangan yang sangat meprihatinkan. “Eonn..?” sapa Bomi. “Ahh Bomi-ah kau sudah datang rupanya” terdengar suara serak dari Hyun-a, berbeda sekali dengan Hyun-a yang dulu. Hyun-a yang selalu ceria, selalu tertawa, sekarang menjadi Hyun-a yang sakit. “Eonn, bahkan kau tidak menceritakan keadaanmu sekarang” ucap Bomi. “Mianhe Bomi-ah, aku tak bermaksud merahasiakannya.. aku hanya tak ingin orang lain bersedih karena diriku. Aku tak ingin melihat tetesan air mata dari orang orang yang kusayangi” jawab Hyun-a. “Tapi tak seharusnya kau merahasiakan semua ini, dan kenapa pesan singkat dari Jongin oppa dan Chanyeol tak kau balas?” tanya Bomi seraya duduk di dekat Hyun-a. “Itu aku punya alasan tersendiri Bomi-ah” ucap Hyun-a singkat. Bomi hanya menatap tajam mata Hyun-a yang hampir meneteskan air mata. “Eonn, nyah usap air matamu..” ucap Bomi sambil menyodorkan sebuah sapu tangan berwarna pink. “Gomawo..” jawab Hyun-a singkat sambil meraih sapu tangan dari tangan Bomi.
                “Eonn, Ponselmu bergetar..” Ketus Bomi sambil menyerahkan ponsel milik Hyun-a. “Biarkan saja, paling Chanyeol oppa yang mengirimiku pesan singkat” jawab Hyun-a menolak. “Hmm, kau ini !! Chanyeol itu namja chingumu.. ahh eonn, aku sudah lelah untuk menasehatimu” ucap Bomi panjang lebar kepada wanita yang telah ia anggap sebagai kakak kandungnya sendiri. “Oh iya eonn.. besok Kai, Chen, dan Tao akan datang kesini untuk menjengukmu..” lanjut Bomi. “Chanyeol oppa tidak datang kan?” Ketus Hyun-a agak keras. “Ne.. ne.. Kai telah ku beri tahu untuk tak membawa Chanyeol kemari, jadi kau tenanglah” jawab Bomi. “Hufft syukurlah, tapi Bomi-ah sebetulnya aku sangat rindu pada Chanyeol oppa. Apa sebaiknya aku bertemu Chanyeol besok?” tanya Hyun-a lirih. “Nah, itu kau baru sadar! Sebetulnya aku ingin melihat kau dan Chanyeol akrab kembali seperti dulu.. tapi kau selalu menolak nasehatku. Baiklah jika kau mau bertemu Chanyeol besok, aku akan memberi tahu Kai” ucap Bomi. “Ne.. gomawo, aku juga ingin hubunganku seperti kau dan Kai, kalian amat mesra aku jadi iri..” kata Hyun-a agak malu, sambil menutupi mukanya dengan boneka Hello kitty pemberian Chanyeol. Bomi hanya tersenyum manis dan berbalik keluar kamar Hyun-a hendak menuju ke dapur untuk mengambilkan Hyun-a air minum.

~SKIP~
Keesokan harinya, Kai, Bomi, Tao, Chen dan satu pria tampan yang tak lain adalah Chanyeol sampai di teras depan rumah Hyun-a. Kai terlihat merangkul Bomi. Disisi lain, Tao dan Chen malah asyik memandang layar ponsel milik mereka masing masing (Mungkin Tao sedang chatting dengan pacarnya, Park Hara :v). Dan Chanyeol tampak gugup, keringat bercucuran di wajah tampannya. “Chanyeol, kau gelisah sekali! Hahaha, dia itu kan pacarmu, tak perlu lah kau merasa gugup. Lihat, bajumu basah dengan keringat” Ketus Kai seraya menunjuk kemeja Chanyeol yang tampak basah kuyup oleh keringat. Chanyeol hanya tersenyum menahan kegelisahannya. Tok.. tok.. tok.. “Eomma Na-na??” teriak Bomi sambil mengetuk pintu. “Chagi, kau yang sopan sedikit lah.. ini rumah orang” Ucap Kai sambil mengacak acak rambut Bomi yang di biarkan terurai. “Ahhh oppa! Kau ini!” jawab Bomi kesal sambil menarik hidung Kai yang terkenal pesek itu (Mianhe).
Tak lama, eomma Na-na membukakkan pintu untuk mereka. Senyuman kecil terlihat dari eomma ketika melihat chanyeol datang. “Ayo,, silahkan kalian langsung masuk ke kamar Hyun-a anggap saja rumah sendiri” ucap eomma Hyun-a. “Ne.. kami akan menganggap rumah sendiri eomma, jangan lupa biskuitnya ne..” ketus Tao, mendengar perkataan Tao, Chen langsung menjitakkepala Tao seraya berkata “Hey kau ini,, tak sopan!! Eomma.. jus alpukatnya juga jangan lupa ne..?”. “Kau pun sama..” ketus Kai. Mereka berjalan ke lantai dua rumah Hyun-a dan langsung menuju kamar Hyun-a. “Kami persilahkan kau masuk terlebih dahulu Chanyeol” ucap Chen. “Gomawo..” jawab Chanyeol singkat.

Chanyeol pun masuk terlebih dulu ke kamar hyun-a, begitu dirinya melihat Hyun-a terbaring lemah, Chanyeol langsung memeluk erat Hyun-a yang masih tertidur. Sontak pelukan tiba tiba itu membuat Hyun-a terbangun. Hyun-a langsung menangis begitu melihat Chanyeol berada di sisinya sekarang. “Chagi.. aku tidak akan menanyakan apa alasanmu tak menjawab pesanku selama ini. Aku hanya ingin..” ucapannya terpotong, dan Chanyeol langsung mencium Hyun-a. “Oppa, mianhe.. aku sungguh rindu padamu setelah kita lost contact selama 1 bulan..”. pelukan mereka diakhiri karena suatu gangguan. Tao menepuk pundak Chanyeol sambil berkata “Jangan terlalu lama.. kami sudah menunggu selama setengah jam”. “Kau ini mengganggu saja!” ucap Chanyeol sedikit terlihat marah. Hyun-a tersenyum amat lebar melihat Pacarnya, Tao, Chen, Kai, dan Bomi datang menjenguknya. “Gomawo ne.. kalian semua sudah peduli padaku..” ucap Hyun-a. Sudah dua jam mereka berada di kamar Hyun-a. Tangan Chanyeol sama sekali tidak terlepas dari genggaman Hyun-a. Mereka tampak romantis seperti sedia kala. “Chagi.. dua hari lagi kita anniv, apa kau ingin sesuatu?” ucap Chanyeol. Hyun-a menatap tajam mata Chanyeol “Ne.. aku hampir saja lupa, aku tidak ingin apa-apa, aku hanya ingin di hari anniv kita kau menemaniku seharian, karena aku tak bisa berjalan” jawab Hyun-a. “Baiklah.. aku akan menemanimu seharian, aku janji!” ketus Chanyeol.


Bersambung ke Part *3 :)

I Want Back to December



Author    : Park Hara
Genre     : Sad, Romance
Length    : oneshoot
Raiting    : Teen
Part      : 1

                 “Baiklah eomma, aku akan menceritakan semuanya padamu.. sebenarnya, aku itu tak mau melihat Chanyeol menangis ketika melihat keadaanku yang berubah drastis sebab kecelakaan bulan lalu. Aku tak ingin melihatnya sedih, aku hanya ingin dia bisa melupakan aku karena umurku sudah tak lama lagi, eomma.. tolong eomma dukung Hyun-a ne? Aku tak bisa apa apa tanpamu eomma..” kata Hyun-a sembari memeluk eomma Na-na sambil menangis tersedu sedu. “Hyun-a, eomma tau perasaanmu.. kau berhati mulia Hyun-a kau tidak ingin membuat Chanyeol sedih bukan? Ne.. eomma akan selalu menSupportmu.. apapun yang terjadi, tetapi perlu kau ingat Hyun-a.. itu baru perkiraan dari dokter. Umurmu tidak ditentukan oleh vonis dokter bukan? Maka dari itu, jika vonis dokter itu memang benar.. kau jangan sia-siakan sisa hidupmu. Lagi pula, penyakitmu itu bisa disembuhkan. Kita hanya perlu berdoa pada tuhan, dan berusaha mencari pendonor otak, untuk dicangkokkan padamu. Jadi jangan menyerah Hyun-a.. eomma dan appa akan selalu bersamamu, Disisimu” jawab eomma Na-na sambil mencium kening Hyun-a. “Ne eomma,, terimakasih untuk semuanya ne..” Kata Hyun-a sambil melepas pelukan eomma Na-na dan mengusap air matanya.
                Ponsel Hyun-a kembali bergetar, ternyata ada 2 pesan masuk. Pesan itu dari Jongin (Kai) dan Bomi. Mereka berdua adalah sahabat Chanyeol sekaligus sahabat Hyun-a.
From : Jongin ^ Kai
                Hyun-a.. bagaimana keadaanmu? Kau tahu? Chanyeol selalu menanyakan keadaanmu padaku. Padahal, kau saja tak pernah membalas pesan, chat dariku.. ya sudah, jika kau tak ingin membalas lagi pesanku kali ini, tak apa.. aku memaklumkan.. jaga dirimu baik baik Hyun-a
From : Bomi
                Annyeong eonni.. aku sudah lama tak kerumahmu, dengar dengar kau sedang sakit. Apa aku boleh kerumahmu besok?
                Tetapi, Hyun-a hanya membalas pesan singkat dari Bomi, ia membalas
To : Bomi
                Ne,, aku berada di rumah besok.
                Itu adalah pesan singkat pertama yang ia kirim untuk sahabatnya 1 bulan terakhir ini. Semua akun ia nonaktifkan, termasuk Facebook, twitter, instagram, line, bbm, beetalk, whatsapp, dll. Itu dilakukannya hanya untuk menjauh dari Chanyeol.
                Malam itu, Hyun-a mengambil laptop yang ada di meja dekat ranjangnya. Ia membuka dokumen di PC nya saat masih dekat dengan Chanyeol dulu. Sampai sampai, ia tertawa bahkan menangis. Yang paling berkesan untuk Hyun-a adalah, saat berada di taman bersama Chanyeol. Hyun-a dan Chanyeol memakai baju couple berwarna hitam putih. Hyun-a tampak cantik menggunakan baju itu dan memakai celana jeans pendek, dengan rambut ponytail, dan pita putih terpasang di rambutnya dan Chanyeol juga tampan dengan jeans hitam panjang dan jaket kulit berwarna hitam. Moment itu adalah moment paling berharga ketika Hyun-a dan Chanyeol merayakan anniv ke 5 mereka. Hari itu, serasa menjadi milik Hyun-a dan Chanyeol. Tak ada orang yang mengganggu. Tak hanya itu sweet moment saat bersama Chanyeol. Hyun-a juga menangis saat melihat fotonya bersama Chanyeol saat first kiss mereka, Tepat berada di kincir angin. *Lupakan Blok


*bersambung ke part 2*

wdcfawqafwef